Skrining Hepatitis C penting dilakukan, utamanya untuk dua alasan. Pertama, untuk mereka yang tinggal di populasi berisiko atau kondisi geografis tertentu. Kedua, karena hepatitis C dapat berkembang diam-diam, dengan gejala minimal.
Hepatitis C akut dianggap tahap pertama dari hepatitis C. Jika tidak diobati, tahapnya dapat berlanjut menjadi hepatitis C kronis. Perbedaan keduanya terletak pada:
Ada sejumlah tes skrining untuk hepatitis C. Di antaranya:
Tes Antibodi Hepatitis C
Tes ini direkomendasikan jika Anda diduga memiliki hepatitis C. Tes antibodi mendeteksi apakah darah Anda mengandung antibodi hepatitis C, hasil dari perlawanan tubuh di masa lalu. Meski begitu, tes antibodi ini tidak secara otomatis menentukan Anda mempunyai hepatitis C atau tidak.
Tes Kualitatif Hepatitis C (Uji PCR)
Jika tes antibodi menunjukkan hasil positif, Anda akan diminta menjalani Uji PCR. Tes ini mendeteksi asam nukleat dari virus hepatitis C dalam darah. Lewat uji inilah dokter mengetahui apakah saat ini Anda memiliki hepatitis C atau tidak.
Tes Kuantitatif Hepatitis C (Viral Load)
Tes ini dilakukan untuk menunjukkan kuantitas virus hepatitis C, tepatnya dilakukan sebelum dan setelah pengobatan. Jika jumlah virus semakin sedikit, pengobatan berarti berhasil. Begitu pula sebaliknya.
Tes Genotype Hepatitis C
Tes ini untuk mengidentifikasi genotipe spesifik hepatitis C. Ada 6 (enam) genotipe yang berbeda (genotipe 1 sampai 6), yang berguna dalam resep pengobatan. Misalnya, genotipe 2 dan 3 lebih mungkin untuk merespon pengobatan, dibandingkan genotipe 1.
Uji Biopsi Hati
Tes ini berfungsi untuk: mengetahui seberapa parah penyakit, penentu perawatan yang tepat untuk pasien, dan efektivitas pengobatan:
Karena penyakit ini paling sering menular lewat darah, umumnya ada 5 (lima) kategori orang yang perlu menjalani tes skrining hepatitis C. Mereka meliputi:
Kesimpulannya, infeksi Hepatitis C dapat disembuhkan dengan obat-obatan terbaru, dengan tingkat kesembuhan lebih dari 90%. Pengobatan ini penting untuk mencegah perkembangan hepatitis C menjadi sirosis, kanker, dan gagal hati.
Senior Consultant Surgeon
MBBS (Singapura), FRCS (Edinburgh), MMed (Bedah), MSc (Bioinformatika),
FAMS (Bedah Umum)
Dr Victor Lee adalah dokter bedah yang berpraktik di Rumah Sakit Gleneagles Singapura dan Rumah Sakit Farrer Park. Spesialisasinya meliputi operasi besar organ hati, kandung empedu, saluran empedu dan pankreas. Dia juga menguasai teknik invasive minimal seperti laparoskopi untuk kantong empedu, operasi hernia dan juga teknik microwave ablasi untuk pasien yang tidak cocok untuk operasi terbuka.
Untuk konsultasi atau mendapatkan penanganan, silahkan hubungi klinik kami di 6737 8878 atau kirim pesan kepada kami di sini.
Kesehatan anda adalah prioritas kami dan kami akan segera menghubungi Anda.