Select language : EN | BH
Call Icon
Hubungi kami di
Gleneagles Hospital
Call Icon
Hubungi kami di
Mount Elizabeth Orchard
Mount Elizabeth Orchard
Gleneagles Hospital
Laparoskopi Sayatan

Apa itu Laparoskopi Sayatan Tunggal?

Laparoskopi sayatan tunggal adalah teknik operasi yang memungkinkan pasien mendapatkan luka bedah minimal dibanding operasi laparoskopi tradisional. Luka pulih lebih cepat, lebih sedikit rasa sakit, meninggalkan bekas luka yang lebih kecil—tapi lebih rapi dibandingkan operasi terbuka.

Bedah Laparoskopi & Laparoskopi Sayatan Tunggal?

Meski keduanya dinamakan laparoskopi dan menggunakan instrumen yang relatif sama, ada perbedaan mendasar antara laparoskopi dan laparoskopi sayatan tunggal. Yakni dilihat dari jumlah sayatan yang diperlukan pada setiap prosedurnya.

Laparoskopi tradisional memerlukan beberapa sayatan pada perut, sedangkan laparoskopi sayatan tunggal—sesuai namanya—hanya memerlukan satu sayatan saja. Ini pula sebabnya laparoskopi sayatan tunggal disebut sebagai opsi lanjutan dari bedah laparoskopi itu sendiri.

Kapan Laparoskopi Sayatan Tunggal Diperlukan?

Operasi ini dapat diterapkan untuk pengobatan masalah kesehatan, seperti penyingkiran hernia dan beberapa organ atau jariangan. Selain itu, laparoskopi sayatan tunggal juga bisa diterapkan untuk tujuan diagnostik.

Beberapa situasi yang bisa disikapi dengan laparoskopi sayatan tunggal

  • Kolesistektomi
  • Pembedahan usus buntu
  • Hepatectomy
  • Hernia, termasuk inguinal, femoral, insisi, hiatus, dan ventral
  • Splenektomi kolostomi atau kolektomi

Teknik Laparoskopi Sayatan Tunggal?

Pertama, dokter bedah akan membuat satu sayatan pada daerah perut, biasanya di umbilikus. Melalui sayatan inilah, instrumen laparoskopi dan kamera endoskopi dimasukkan ke bagian dalam perut. Setelah ahli bedah mengetahui situasinya, operasi dilanjutkan dengan diagnosis, pengobatan, atau penyingkiran organ (atau jaringan) yang sakit.

Keuntungan Laparoskopi Sayatan Tunggal

Ada empat kelebihan utama dari laparoskopi sayatan tunggal:

  • Dapat menurunkan risiko infeksi bakteri—yang mungkin timbul dari banyaknya sayatan operasi laparoskopi tradisional
  • Waktu pemulihan luka yang lebih cepat
  • Menurunkan kebutuhan pada obat penghilang rasa sakit (analgesik) setelah operasi
  • Bekas luka operasi yang lebih sedikit
  • Meski begitu, jika Anda memilih operasi dengan teknik ini, ada tambahan biaya sebesar 10-20%. Hal ini disebabkan instrumen khusus yang diperlukan ahli bedah untuk melakukan operasi dengan cara ini.
Singapore Liver Surgeon - Dr Victor Lee Tswen Wen

Dr Victor Lee Tswen Wen

Senior Consultant Surgeon
MBBS (Singapura), FRCS (Edinburgh), MMed (Bedah), MSc (Bioinformatika),
FAMS (Bedah Umum)

Dr Victor Lee adalah dokter bedah yang berpraktik di Rumah Sakit Gleneagles Singapura dan Rumah Sakit Farrer Park. Spesialisasinya meliputi operasi besar organ hati, kandung empedu, saluran empedu dan pankreas. Dia juga menguasai teknik invasive minimal seperti laparoskopi untuk kantong empedu, operasi hernia dan juga teknik microwave ablasi untuk pasien yang tidak cocok untuk operasi terbuka.

Perawatan untuk kondisi hepatobilier,yang mempengaruhi hati dan kantong empedu,merupakan penanganan kompleks dan membutuhkan keahlian khusus untuk menangani secara efektif.

Untuk konsultasi atau mendapatkan penanganan, silahkan hubungi klinik kami di 6737 8878 atau kirim pesan kepada kami di sini.
Kesehatan anda adalah prioritas kami dan kami akan segera menghubungi Anda.

Top